A Reflection

haha! garing amat judulnya. wah tahun ini menjadi penanda 10 tahun aku bekerja profesional dan hidup di Jakarta, tepuk tangan dulu! Waktu lagi ngupdate CV untuk apply kerjaan di suatu bulan September aku baru sadar ooh ternyata udah 10 tahun punya pengalaman bekerja ya, bukan lagi anak fresh graduate yang punya 2 tahun pengalaman. Tahun 2023 ini juga sepertinya salah satu tahun terbaik dalam karirku, juga karena ada hal berkesan dan kasih banyak pembelajaran ketika bekerja di sektor energi, yang jauh dari apa yang selama ini aku pelajari.

Waktu aku ditawarin untuk difotoin ini, Mbaknya bilang, ayo Mba gpp foto aja, kapan lagi kan foto di Gardu Induk. Kupikir, bener juga ya, trip ini kan farewell trip akuu.

The past year also bring me another perspective, sampai rasanya begitu terinternalisasi. Jadi waktu itu pernah mati lampu di rumah. Instead of complaining, aku hanya lapor via apps, and I know for sure they’re working on it. Belum lagi juga aku pernah suatu waktu di Balikpapan lagi makan mantau enak banget, orang REN nya makan sambil ngerjain kerjaan, atau pernah juga kutau ada orang niaga yang juga standby sampai malam sampai lampu menyala untuk event2 tertentu. Hidup jadi less complaining ketika kita coba menempatkan diri di posisi mereka.

Tahun ini juga tahun dimana aku cukup banyak aku effort untuk catch up dengan teman over lunch, dinner, atau sekedar phone call/text. Bagi aku yang menjaga pertemanan ini seperti sebuah reminder of who you are. Ada satu momen aku ketemu teman lalu dia bilang, Tari tuh bukannya dari dulu ngga pernah marah ya, ada sih ngeluh tapi tetep dikerjain juga” LOL

Ada lagi juga yang bilang ke aku gini, “inget ga sih dulu gue pernah berantem sama orang, terus lo dengan baik hati mendamaikan kita sampe beneran baik lagi.” Jujur aku coba untuk mengingat momen itu tapi tetep ngga inget juga, yang bikin aku berpikir bahwa, ooh ternyata mungkin kebaikan kecil yang kita buat kita bisa aja lupa, tapi bagi orang lain itu adalah memori. Seperti halnya waktu mission terakhir ke Biak, padahal aku udah menahan diri untuk ga terlalu excited karena udah tau bahwa ini adalah farewell trip. Tapi somehow, tripnya jadi memorable banget karena missionnya tenang, well organized, semua hal yang dipengenin achieved, semua hal yang diminta, dikasih in no time.

Selain itu aku juga semobil sama orang-orang yang udah dekat semua. Surprisingly karena bisa ngobrol dan cerita apa aja, jadinya ga sengaja ‘mengobati’ dua trauma yang selama ini aku rasakan, 1. At least berani mau nyoba untuk main sepeda di jalanan, walaupun ngga jadi karena time constraint, 2. Mampir ke desa-desa di Papua, post-visit to Tiom was a shock, but then Biak healed it. Dan lagi, Biak cantik banget, no doubt!

in which certain moments reserve special things in my heart, a core memory indeed.

Semoga tahun 2024 ini juga banyak membawa kebaikan, banyak hal menarik dan excited, banyak beruntung dan banyak bersyukurnya, aamiin.

Leave a comment